Guna meningkatkan pelayanan kepalangmerahan terutama untuk standarisasi kegiatan pelayanan donor
darah, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Semarang memindahkan
operasional markasnya ke gedung baru yang terletak di Jl Gatot Subroto No. 96 Bandarjo Ungaran 50517. Di gedung ini juga dilengkapi dengan laboratorium pemisahan
komponen darah.
Peresmian penggunaan gedung
dilakukan secara simbolis ditandai dengan pengguntingan untaian melati
oleh ketua PMI Kabupaten Semarang, Bintang Narsasi Mundjirin,
Rabu (25/7/2018) siang.
Bintang Narsasi Mundjirin dalam
sambutannya menjelaskan pembangunan gedung Markas PMI yang lebih
representatif ini tidak lepas dari dukungan Pemerintah Kabupaten
Semarang.
“Dukungan ini akan dijadikan pemacu
semangat segenap Pengurus PMI, Relawan dan seluruh unsur PMI untuk meningkatkan pelayanan kepalangmerahaan di Kabupaten Semarang.
Terutama untuk langkah penanggulangan bencana alam, donor darah maupun
pembinaan generasi muda (PMR) dan Relawan PMI (KSR-TSR),” ujarnya.
Sementara Kepala Bidang Organisasi PMI
Jateng, Edi Susanto menegaskan pentingnya sinergi kegiatan dan kerja
sama antara PMI dan pemerintah daerah itu.
“Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 tahun
2018, PMI bertugas membantu pemerintah daerah dalam penanggulangan
bencana alam dan donor darah. Tugas ini akan dapat berjalan baik jika
ada dukungan dan kerja sama dengan pemerintah daerah,” tuturnya.
Edi juga mengingatkan segenap jajaran
pengurus PMI untuk menjaga citra baik PMI sebagai lembaga kemanusiaan.
Jika citra itu tetap terjaga, lanjutnya, maka akan banyak pemangku
kepentingan yang bersedia mendukung kegiatan operasional PMI. Sehingga
pelayanan kepalangmerahan kepada masyarakat yang membutuhkan dapat
berjalan lancar.
Pada kesempatan tersebut petugas Pelestari Donor Darah Sukarela (P2DDS) PMI Kabupaten Semarang, Dafik Soleq,
disela-sela kegiatan juga menjelaskan alat pemisah komponen darah atau
refrigerated centrifuge (RC) yang dimiliki berkapasitas empat lubang.
Dengan alat ini, kantanya, nantinya dapat dipisahkan komponen darah
berupa sel darah merah, trombosit dan sel plasma darah.
“Selama ini untuk memisahkan komponen
darah sesuai kebutuhan warga yang memerlukan harus dilakukan di
laboratorium darah di PMI Kabupaten / Kota lain terdekat. Dengan
adanya laboratorium ini sangat membantu pelayanan donor darah kepada
yang membutuhkan,” ungkapnya.
Kebutuhan darah yang dilayani PMI Kabupaten Semarang, tambahnya, rata-rata 1.000-1,200 kantong setiap
bulannya. Sedangkan perbulannya, dilayani warga pendonor yang akan
menyumbangkan darahnya mencapai rata-rata 150 orang.
“Di gedung yang baru ini tersedia dua
kursi pelayanan donor darah. Jumlah itu meningkat dibandingkan di gedung
lama karena keterbatasan tempat. Penambahan fasilitas ini diharapkan
dapat meningkatkan pelayanan donor darah,” tuntas Dafiq.
Hadir pada acara itu Kepala Bidang
Organisasi PMI Jateng, Edi Susanto, Staf ahli Bupati Semarang bidang
ekonomi keuangan dan pembangunan, Heru Purwantoro, segenap pengurus PMI Kabupaten Semarang, perwakilan PMI se eks Karesidenan Semarang,
ketua pengurus PMI kecamatan, Relawan PMI (PMR/KSR/TSR) serta undangan lainnya.